Senin, 02 Juni 2014

Oksitosik

OKSITOSIK

1.     Definisi
Sejarah dan Info umum
            Oksitosik adalah obat yang digunakan untuk menstimulasi kontraksi uterus,mengaugmentasi persalinan,mempercepat pelahiran janin,dan pada kala tiga mempercepat pelahiran dan menghentikan hemoragi pascapartum. Uterus dipersarafi oleh saraf kolinergik dari saraf pelvik,adrenergik dari ganglion mesenterik inferior, dan ganglion hipogastrik.
            Otot polos memiliki aktivitas spontan yang cukup besar tetapi dapat diubah oleh pemberian obat-obatan.Kontraksi otot polos uterus dipicu oleh gelombang eksitasi elektris yang dengan cepat menyebar dari sel yang satu ke sel yang lainnya.Aktivitas elektris tersebut diawali oleh potensial “spike” yang muncul spontan di daerah pacemaker  di sepanjang miometrium uterus.Kekuatan kontraksi uterus bergantung pada jumlah sambungan celah(gap junctions) dan frekuensi serta durasi aktifitas elektris di daerah pacemaker uterus.Daya spontan uterus berfariasi menurut usia kehamilannya,derajat peregangan uterus dan regio miometrium.Aktivitas elektris,dan demikian pula kotaktilitasnya,dipengaruhi oleh:
·      Oksitosin: Oksitosin fetal dan maternal memainkan peranan fasilitasi yang penting dalam proses melahirkan anak,sekresi kedua hormon ini akan meningkat selama persalinan.Jumlah reseptor oksitosin dalam uterus bertambah banyak lebih dari 100 kalinya selama kehamilan.
·      Sistem Saraf Simpatik:Stimulasi reseptor alfa1 akan menghasilkan eksitasi uterus,sedangkan stimulasi reseptor beta2 menghambat kontraksi uterus.Jika seorang ibu hamil mengalami rasa takut atau cemas,hormon epinefrin(adrenalin)endogenus dapat mengurangi kontraksi uterus dan menunda atau memperpanjang persalinan(Hoffman & Lefkowitz,1996).Peristiwa ini .;[lebih cenderung terjadi bila ibu hamil tersebut menghadapi petugas,lingkungan dan teknologi yang asing baginya(Niven,1992).
·      Hormon Steroid: Progesteron memainkan peranan dalam mempertahankan kehamilan dengan menurunkan kontraktilitas uterus.Konsentrasi progesteron yang menurun dan ditambah lagi dengan kenaikan konsentrasi estrogen dalam masa menjelang aterm,umumnya dianggap bertanggung jawab atas peningkatan sensitivitas di sepanjang kehamilan.
·      Relaksin menghambat aktifitas uterus di sepanjang kehamilan
·      Prostaglandin dan substansi yang ada kaitannya seperti platelet activating factor merupakan regulator yang penting dalam peristiwa melahirkan anak.Produksi prostaglandin oleh membran fetal akan meningkat dalam bulan terakhir kehamilan.Pelepasan prostaglandin distimulasi oleh pemeriksaan vaginal dan ruptura membran amnion(Kelsey & Prevost,1994).
·      Serotonin merupakan neurotransmiter yang penting dalam semua otot polos. Substansi ini akan meningkatkan kontraktilitas uterus. Kerja serotonin ditiru oleh preparat alkaloid ergot, misalnya ergometrin.
·      Peregangan Uterus meningkatkan jumlah reseptor oksitosin dan kontraktilitas uterus.
·      Stimulasi Mekanis membran janin atau serviks dapat menginduksi persalinan.(Guyton,1996; Ganong,1999;Rang et al,1999;Graves,1996).

2.Mekanisme Kerjanya




Obat-obat oksitosik banyak digunakan untuk induksi serta penguatan persalinan,pencegahan serta penanganan perdarahan postpartum,pengendalian perdarahan akibat abortus inkompletus,dan penanganan aktif pada kala III persalinan.Banyak obat yang memperlihatkan efek Oksitosik, tetapi hanya beberapa saja yang kerjanya cukup selektif dan dapat berguna dalam praktek kebidanan.


3. Obat yang Termasuk Oksitosik
Obat Oksitosik yang sering digunakan adalah Oksitosin sintetis, Methylergometrine Maleate (turunan Alkaloid Ergot), Dinoprostone (golongan Prostaglandin semisintetik).
Sedangkan obat yang bekerja pada uterus dengan efek dan kegunaan lainnya adalah Isoxsuprine HCl dan Ritodrine HCl.
Obat-obat oksitosik yang digunakan adalah:
1.    Alkaloid ergot  berasal dari Claviceps purpurea, jamur parasit pada gandum,bekerja pada regio internal miometrium
2.    Oksitosin, bekerja pada regio eksternal miometrium
3.    Prostaglandin ,bekerja pada regio eksternal miometrium
1.   Alkaloid ergot 
v Berdasarkan efek dan struktur kimia alkaloid ergot dibagi menjadi 3 Kelompok :
1)   alkaloid as amino (ergotamin), Ergotamin merupakan obat yang paling kuat dari kelompok alkaloid asam amino
2)   derivat dihidro alkaloid as amino (dihidro ergotamin),
3)   alkaloid amin (ergonovin/ergometrin) Uterotonika yang larut air
v Farmakokinetik :
ü Ergotamin diabsorpsi secara lambat dan tidak sempurna melalui saluran cerna.
ü Obat ini mengalami first pass metabolism sehingga kadar dalam darah sangat rendah
ü Peak level dicapai dalam 2 jam. Pemberian bersama kafein akan meningkatkan absorpsi
ü Dosis efektif IM adalah 1/10 dosis peroral, tp absorpsi lambat, sekitar 20 menit
ü Dosis IV adalah ½ IM, efek diperoleh dlm waktu 5 menit.
ü Ekskresi 90 % melalui empedu.
ü Sebagian kecil obat yg tidak dimetabolisme diekskresikan melalui urine dan feses
ü Metabolisme dan ekskresi ergonovin berlangsung lebih cepat dari pada ergotamin. 

v Farmakodinamik
ü Semua alkaloid ergot meningkatkan kontraksi uterus
ü Efek sebanding dengan dosis yang diberikan
ü Kepekaan uterus terhadap alkaloid ergot bervariasi tergantung maturitas dan umur kehamilan
ü Sediaan ergot alam yang paling kuat adalah ergonovin.
ü Ergotamin dan alkaloid sejenis menimbulkan vasokonstriksi dan merusak endotel kapiler
ü Ergotamin efektif mengurangi gejala migren melalui pengurangan amplitudo pulsasi a.karotis eksterna, terjadi pengurangan aliran darah a.basiler
v Indikasi
o   Indikasi oksitosik
1.    Induksi partus aterm,
2.    Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan,
3.    Merangsang kontraksi uterus setelah operasi caesar maupun operasi uterus lain
4.    Induksi abortus terapeutik,
5.    Uji oksitosin,
6.    Menghilangkan pembengkakan payudara.
o   Pengobatan migren 
v Kontra indikasi
üPenderita sepsis
üPenyakit pembuluh darah : arteritis, arteriosklerosis, koroner, tromboflebitis.
üWanita hamil 
ü Hipertensi dan gangguan vaskuler perifer karena obat dapat menaikkan tekanan darah sesaat
v Efek Samping
ü Alkaloid ergot sangat toksik
ü Ergotamin merupakan alkaloid yang paling toksis
ü Dosis besar dapat menyebabkan mual, muntah, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah dan cepat, bingung dan tidak sadar.
ü Keracunan dapat terjadi dengan dosis 26 mg per oral selama beberapa hari atau 0,5 – 1,5 mg parenteral.
ü Toksisitas ergonovin ¼ kali alkaloid asam amino 
v Terapi ergotisme
ü Penghentian pengobatan
ü Pemberian terapi simptomatis : mempertahankan aliran darah ke jaringan : antikoagulan, na nitroprusid (vasodilator kuat)
ü Atropin atau antiemetik gol fenotiazin untuk menghilangkan mual dan muntah
ü Kalsium glukonat untuk menghilangkan nyeri otot.  
v Sediaan
ü Ergotamin tartrat : tablet oral 1 mg, tablet sublingual 2 mg, lar obat suntik 0,5 mg/ml dalam ampul 1 ml.
ü Ergonovin maleat : suntikan 0,2 mg/ml, tablet 0,2 mg, disimpan pada suhu dingin
ü Metilergonovin maleat (methergin) : ampul 0,2 mg/ml, tablet oral 0,2 mg
ü Metisergid maleat : tablet oral 2 mg.
ü Ergotamin tartrat : 1 atau 2 mg + 100 mg kafein. 
v Contoh Obat dan Nama Dagang:
·      Nama generic : metal ergometrin, metal ergometrina, hydrogen maleat
·      Nama paten : methergin, methernial, methorin, metilat, myomergin.
v Methylergometrine Maleate
Semua alkaloid Ergot meningkatkan kontraksi uterus dengan nyata. Efeknya sebanding dengan besarnya dosis yang diberikan. Dosis kecil menyebabkan peninggian amplitudo dan frekuensi, kemudian diikuti relaksasi. Dosis besar menimbulkan kontraksi tetanik, dan peninggian tonus otot dalam keadaan istirahat. Dosis yang sangat besar menimbulkan kontraksi yang berlangsung lama. Kepekaaan uterus terhadap alkaloid Ergot sangat bervariasi, tergantung maturitas dan umur kehamilan. 

1)    Metergin –(Novartis Indonesia) Tablet Sg.0,125 mg (K)
Ø Pengertian: Merupakan alkaloid ergot
Ø Mekanisme / cara kerja
·       Mempengaruhi otot uterus berkontraksi terus-menerus sehingga memperpendek kala III.
·       Menstimulsi otot-otot polos terutama dari pembuluih darah perifer dan rahim.
·       Pembuluh darah mengalami vasokonstriksi sehingga tekanan darah naik dan terjadi efek oksitosuk pada kandungan mature.
Ø Indikasi
·       Oksitosik
·       Penanganan aktif kala 3 persalinan
·       Terapi atoni/perdarahan uterus yang terjadi selama dan setelah kala 3 persalinan yang berhubungan dengan seksio sesaria,atau setelah terjadi aborsi.
·       Terapi subunvolusi uterus
·       Lokiometra
·       Perdarahan pada masa nifas
Ø Efek samping
·       Kontraksi uterus
Kontraksi dapat terjadi begitu kuat sehingga resiko retensio plasenta akan meningkat. Keadaan ini disebabkan oleh kontraksi segmen bawah uterus yang terjadi berurutan sehingga perlepasan plasenta terhalang.
·       Diare dan muntah
Kerja metergin menyerupai kerja dopamine yang kerap kali menimbulkan mual dan muntah pada 20-30 % ibu melahirkan.
·      Pengliatan kabur, sakit kepala, kejang, diare, kulit dingin, nadi lemah dan cepat, bingung, koma,meninggal.
Ø Kontra indikasi
·       Persalinan kala I dan II
·       Hipersensitif
·       Penyakit vascular
·       Penyakit jantung parah
·       Fungsi paru menurun
·       Fungsi hati dan ginjal menurun
·       Hipertensi yang parah
·       eklampsi
Ø Cara pakai dan dosis
·       Oral mulai kerja setelah sepuluh menit
·       Injeksi intravena mulai kerja 40 detik
·       IM mulai kerja 7-8 menit. Hal ini lebih menguntungkan karena efek samping lebih sedikit.  
* Dosis :
- Oral 0,2-0,4 mg , 2-4 kali sehari selama 2 hari
- IV / IM 0,2 mg , IM boleh diulang 2– 4 jam bila perdarahan hebat.
* Penanganan aktif kala 3 persalinan:IM 0,5-1 ml (0,1-0,2 mg) setelah kepala/bahu anterior keluar atau selambatnya segera setelah bayi dilahirkan.
* Untuk persalinan dengan anestesi umum ,dosisnya adalah 1 ml (0,2 mg)
*Atoni/pendarahan uterus IM 1 ml atau IV  0,5-1 ml.Dpt diulang dengan interval > 2jam
*Terapi subinvolusi,lokiometra,perdarahan masa nifas 0,125-0,25 mg per oral (1-2 tab)atau IM 0,5-1 ml,s/d 3x/hari;pada`wanita menyusui , 3 hari
Ø Pemberian Obat: dapat diberikan sebelum atau sesudah makan
Ø Peringatan: Pada letak sungsang: baru diberikan setelah bayi dilahirkan .Pada bayi kembar :setelah bayi terakhir dilahirkan.Hati-hati pada hipertensi,sespsis,penyempitan vaskuler dan kelainan hati atau ginjal.Suntikan IV diberikan secara perlahan min 60 detik dengan pengawasan TD.Hamil,Laktasi.Dapat menggangu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
Ø Interaksi Obat:Makrolid,protease HIV atau penghambat transkiptase,anti jamur azole,vasokonstriktor lain atau alkaloid ergot,bromokriptin,anastesi.
2) Meylergometrin (Generik) Tablet Sg.0,125 mg;cairan inj.0,2 mg/ml (K)
3) Mergotrin(Harsen) cairan inj.0,2 mg/ml;Tablet Ss 0,125 mg (K)
4) Bledstop(Caprifarmindo) tablet salut gula 125 mcg.Amp 0,2 mg/ml
5) Glomethyl (Metiska Farma) Amp 0,2 mg/ml
6) Matherinal (landson) 125 mcg.Amp 0,2 mg/ml
7) Methovin (Kimia Farma) 0,125 mg
8) Metiagin (Tunggal Idaman Abdi) tablet salut gula 0,125 mg.Amp 0,2 mg/ml
9) Metilat (Mestika Farma) 0,125 mg
10) Metvell (Novell Pharma) tab salut selaput 0,125 mg
11) Myomergin (Ethica) Amp o,2 mg/ml
12) Myotonic (Meprofarm) tab salut selaput 0,125 mg .Amp 0,2 mg/ml
13) Pospargin (Kalbe Farma) tab salut selaput 0,125 mg Amp 0, mg/ml
dll
v Ergometrin Maleat
No
BP
ERGOMETRIN MALEAT
1.
Nama Dagang
Ergometrine® tablet (Celltech),ergometrin( tanpa nama dagang,lihat BNF)
2.
Kelompok
Zat seperti oksitosik
3.
Penggunaan/indikasi
Hemoragi pascapartum(jarang digunakan)
4.
Jenis obat
POM
5.
Bentuk obat
Ampul,tablet
6.
Dosis
IM:200-500µg (obat ampul dapat diberikan melalui oral ketika tidak ada spuit dan jarum,tetapi hal ini sangat jarang dilakukan dan tidak dianjurkanefektif dalan 10 menit menurut BNF)
Oral:0.5-1 µg
7.
Cara pemberian
IM,Oral
8.
Kontraindikasi
Kehamilan, kala I dan kala II persalinan, seperti pada sintometrin, hipertensi, hipersensitivitas terhadap ergometrin, yaitu ergotisme sebelumnya.
9.
Efek samping
Mual,muntah,sakit kepala, pusing, tinitus, nyeri dada, palpitasi, vasokontriksi, infark miokardium, edema paru, stroke.(Seperti pada sintometrin)
10.
Interaksi

11.
Efek farmakodinamik
Menyebabkan kontraksi otot polos uterus,menghasilkan kontraksi uterus yang kontinu,berbeda dengan kontraksi fisiologis berirama yang dihasilkan oleh oksitosin.Obat ini menyebabkanvasokontriksi pembuluh darah perifer,tetapi dapat memengaruhi pembuluh darah besar.
12.
Resiko pada Janin
MENYEBABKAN ABORSI
13.
Menyusui
Data terbatas mengenai ibu yang menyusui,tetapi dianggap cukup aman dan disekresikan ke dalam ASI.

No
BP
ERGOMETRIN MALEAT dengan OKSITOSIN
1.
Nama Dagang
Syntometrine® (Alliance)
2.
Kelompok
Oksitosik
3.
Penggunaan/indikasi
Mempercepat pelahiran plasenta,mengendalikan hemoragi.
4.
Jenis obat
POM
5.
Bentuk obat
Ampul
6.
Dosis
Satu ampul:ergometrin 500 µg + 5 unit oksitosin dalam 1 ml.
7.
Cara pemberian
IM
8.
Kontraindikasi
Pre-eklampsia,kerusakan ginjal,persalinan kala I dan kala II,penyakit hati,jantung atau paru,reaksi merugikan sebelumnya.
9.
Efek samping
Mual,muntah,sakit kepala,pusing,tinitus,nyeri dada,palpitasi,vasokontriksi,infark miokardium,edema paru,stroke.
10.
Interaksi

11.
Efek farmakodinamik
Mengombinasikan oksitosik kerja kontinu ergometrin dengan oksitosin kerja cepat pada otot polos uterus untuk mempercepat pelepasan plasenta dan mengendalikan pendarahan dari tempat penempelan plasenta di uterus setelah pelahiran.
12.
Resiko pada Janin
Menyebabkan kontraksi uterus kontinu dan restriksi aliran darah plasenta,menyebabkan janin kekurangan oksigen.Jika diberikan ke neonatus secara tidak sengaja menyebabkan kegagalan multi-organ yang serius dan kemungkinan fatal.
13.
Menyusui
Data terbatas mengenai ibu yang menyusui,tetapi dianggap cukup aman dan disekresikan ke dalam ASI.(sama seperti ergometrin)

2.   Oksitosin
1.      Pengertian:Oksitosin merupakan hormone peptide yang disekresi olah pituitary posterior yang menyebabkan ejeksi air susu pada wanita dalam masa laktasi. Oksitosin diduga berperan pada awal kelahiran.
2.      Mekanisme/ cara kerja: Bersama dengan faktor-faktor lainnya oksitosin memainkan peranan yang sangat penting dalam persalinan dan ejeksi ASI.
v Oksitosin bekerja pada reseptor oksitosik untuk menyebabkan :
o   Kontraksi
uterus pada kehamilan aterm yang terjadi lewat kerja langsung pada otot polos maupun lewat peningkatan produkdsi prostaglandin
Oksitosin bekerja pada reseptor hormone antidiuretik( ADH )* untuk menyebabkan:
·   Peningkatan
atau penurunan yang mendadak pada tekanan darah 9 diastolik ) karena terjadinya vasodilatasi
·   Retensi air
o Konstriksi
pembuluh darah umbilicus
v Kontraksi
Catatan:
oksitosin dan hormone antyi diuretic memiliki rumus bangun yang sangat mirip sehingga menjelaskan mengapa fungsi kedua substansi ini saling tumpang tindih
            Kerja oksitosin yang lain meliputi:kontraksi tuba falopi untuk membantu pengangkutan sperma,; luteolitis(involusi korpus luteum );peranan neurotransmitter yang lkain dalam system saraf pusat. Oksitosin disintesis dalam hipotalamus, kelenjar gonad, plasenta dan uterus. Muylai dari usia kehamilan 32 minggu dan selanjutnya, konsentrasi oksitosin dan  demikian pula aktifitas uterus akan lebih tinggi pada malam harinya ( Hirst et al, 1993 ).
v Pelepasan oksitosin endogenus ditingkatkan oleh :
·   Persalinan
·   Stimulasi serviks vagina atau parudara
·   Estrogen yang beredar dalam darah
·   Peningkatan osmolalitas / konsentrasi plasma
·   Volume carian yang rendah dalam sirkulasi darah
·   Sttres.Stres dalam persalinan dapat memacu partus presipitatus yang dikenal
dengan istilah refleks ejeksi fetus.
Stres uyang disebabkan oleh tangisan bayi akan menstimulasi produksi ASI.
v Pelepasan oksitosin disupresi oleh :
·   Alcohol
·   Relaksin
·   Penurunan osmolalitas plasma
·   Voliume cairan yang tinggi dalam sirkulasi darah ( Graves, 1996 )
3.      Indikasi
·       Induksi partus aterm,
·       Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan,
·       Merangsang kontraksi uterus setelah operasi caesar maupun operasi uterus lain,
·       Induksi abortus terapeutik,
·       Uji oksitosin,
·       Menghilangkan pembengkakan payudara
4.      Efek samping
·   Spasme uterus ( pada dosis rendah )
·   Hiper stimulasi uterus  membahayakan janin : kerusakan jaringan lunak / rupture uterus
·   Keracunan cairan dan hiporatremia ( pada dosis besar )
·   Mula, muntah, aritmia, anafilaksis, ruam kulit, aplasia plasenta, emboli amnion.
·   Kontraksi pembuluh darah tali pusat
·   Kerja antidiuretik
·   Reaksi hipersensitifitas
5.      Kontra indikasi
·   Kontraksi uterus hipertonik
·   Distress janin
·   Prematurisasi
·   Letak bati tidak normal
·   Disporposi sepalo pelvis
·   Predisposisi lain untuk pecahnya rahim
·   Obstruksi mekanik pada jalan lahir
·   Preeklamsi atau penyakit kardiovaskuler atu pada ibu hamil yang berusia 35
tahun
·   Resistensi dan mersia uterus
·   Uterus yang starvasi
·   Gawat janin
6.      Cara pakai dan dosis
Untuk induksi persalinan intravena 1-4 m U permenit dinaikkan menjadi 5-20 m U / menit sampai terjadi pola kontraksi secara fisiologis. Untuk perdarahan uteri pasca partus,
ditambahkan 10-40 unit pada 1 L dari 5 % dextrose, dan kecepatan infuse dititrasi untuk mengawasi terjadinya atonia uterus.Kemungkinan lain adalah, 10 unit dapat diberikan secara intramuskuler setelah lahirnya plasenta. Untuk menginduksi pengaliran susu, 1satu
tiupan ( puff ) disemprotkan ke dalam tiap lubang hidung ibu dalam posisi duduk 2-3 menit sebelum menyusui.
v Sediaan
üSuntikan pitocin brisi 10 unit USP/ml dapat diberikan IM atau IV
üSemprot hidung berisi 40 unit USP/ml
üSub lingual berisi 200 unit USP per tablet
7.      Contoh obat
Nama generic Nama paten / merk dagang Tablet oksitosina Pitosin tablet ( PD )
Oxytocin(Generik) Cairan inj.10 UI/ml
1.    Induxin (Kalbe Farma) Amp 10 iu/ml
2.    Oxyla (Novell Pharma) Amp 10 iu/ml
3.    Pitogen (Ethica) Amp 10 iu/ml
4.    Tiacinon(Tunggal Idaman Abdi) Amp 10 iu/ml
5.    Syntocinon(Novartis Indonesia) Amp 10 iu/ml
No
BP
OKSITOSIN
1.
Nama Dagang
Syntocinon® (Alliance)
2.
Kelompok
Oksitosik
3.
Penggunaan/indikasi
Augmentasi/induksi persalinan,kontrol hemoragi pascapartum
4.
Jenis obat
POM
5.
Bentuk obat
Ampul(5 unit,10 unit)
6.
Dosis
-Induksi Persalinan;Infus IV 1 iu/100 ml.kecepatan infus 5-40 tetes/menit.
-Kala 3 Persalinan:5-10 iu IM atau 5 iu IV secara perlahan
-Operasi sesar:5 iu intra-mural segera setelah melahirkan.
7.
Cara pemberian
IM,IVI atau injeksi IV lambat.
8.
Kontraindikasi
Tidak diberikan dalam 6 jam setelah pemberian prostaglandin,ketuban utuh,kontraksi uterus hipertonik,obstruksi mekanis pada pelahiran,gawat janin,jika pelahiran per vagina tidak dianjurkan,inersia uterus resistan-oksitosin,plasenta previa,vasa previa,abrupsio plasenta,prolaps atau presentasi tali pusat,pre-eklampsia berat,penyakit kardiovaskular,kewaspadaan pada grand multipara atau jika ada predisposisi ruptur uterus,polihidramnion,pada kasus kematian bayi dalam uterus atau ketuban yang terwarnai mekonium-hindari persalinan tumultus karena dapat menyebabkan emboli cairan amnion.
9.
Efek samping
Spasme uterus,hiperstimulasi uterus,antidiuretik menyebabkan intoksikasi air,hipernatremia,mual,muntah,ruam,anafilaksis,abrupsio plasenta,emboli cairan amnion-singkirkan diagnosis sebelum memulai terapi.
10.
Interaksi
Anastetis-dapat memperkuat efek hipotensi dan dapat menyebabkan aritmia;efek oksitosik dapat berkurang
Prostaglandin-efek uterotonik menguat
11.
Efek farmakodinamik
Bentuk sinteti hormon oksitosin.Obat ini memiliki efek stimulasi pada otot polos uterus,terutama di akhir kehamilan,selama persalinan dan pasca pelahiran,dan pada puerperium ketika reseptor di miometrium meningkat.Pada dosis rendah dapat menyebabkan kontraksi berirama,tetapi pada dosis tinggi dapat menyebabkan kontraksi hipertonik yang kontinu.
12.
Resiko pada Janin
Gawat janin,asfiksia,IUD(kematian bayi dalam uterus),infusi pada persalinan dihubungkan dengan ikterus neonatus
13.
Menyusui
Dianggap aman.

 3. Prostaglandin 
Prostaglandin E serta F
Prostaglandin merupakan kelompok senyawa yang secara kimiawi saling berhubungan dan dibuat secara in vivo dari fosfolipid pada membran sel dalam berbagai jaringan tubuh.Prostaglandin merupakan substansi yang penting sebagai’hormon lokal’.
v Prostaglandin endogenus pada proses melahirkan.
Proses melahirkan anak memiliki dua buah komponen yang esensial:
·  Pematangan serviks (prostaglandin)
·  Kontraksi uterus(oksitosin+prostaglandin)
Ada empat tipe prostaglandin endogenus yang memainkan peranan dalam proses melahirkan.Huruf yang digunakan pada keempat tipe prostaglandin ini menyatakan struktur kimia bagian cincin molekul senyawa tersebut.
·  PGE1: mematangkan serviks
·  PGE2 : menimbulkan kontraksi uterus mulai dari TM II lanjut dan mematangkan serviks
·  PGI2 : memastikan aliran darah dari ibu ke dalam janin dan mempertahankan patensi duktus arteriosus.
·  PGI2α ; menimbulkan kontraksi uterus pada segala waktu(berbeda dengan oksitosin).Tipe ini juga penting pada saat menstruasi ketika menyebabkan vasokonstriksi dan kontraksi uterus.
v Prostaglandin sintetik yang diresepkan pada saat melahirkan.
Di Inggris,prostaglandin yang sering digunakan dalam bidang kebidanan adalah;
ü Dinoproston(PGE2) untuk pematangan serviks dan induksi persalinanbiasanya diberikan per vaginam.Tinjauan tentang sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa periode waktu di antara induksi dan kelahiran dapat diperpendek dengan penggunaan prostaglandin (Dawood,1995). Dinoproston dapat diberikan intravena pada kasus missed abortion atau mola hidatodosa(Reynolds et al,1996).
§ Dinoprostone bekerja dengan cara membuat servik menipis dan membuka dan uterus berkontraksi agar terjadi persalinan.
§ Setelah pemberian Dinoprostone, anda harus dalam posisi tidur selama 10 menit hingga 2 jam sehingga obat dapat diserap. Lamanya waktu yang diperlukan tergantung pada jenis sediaan obat yang diberikan.
§ Dosis yang diberikan bervariasi untuk setiap pasien. Jangan ubah dosis yang diberikan dokter anda wlau berbeda dengan dosis yang tertera pada kemasan kecuali atas permintaan dokter.
§ Jumlah obat yang anda minum tergantung pada kekuatan obat. Juga berapa kali anda minum obat dalam sehari dan lamanya minum obat tergantung pada masalah medis yang ada.
ü Carboprost(15 metil PGF2α, suatu derivat sintetik) untuk pendarahan post-partum diberikan lewat suntikan yang dalam.Biasanya preparat ini diberikan setelah preparat lain gagal menghentikan perdarahan,kendati carboprost dapat dijadikan obat pilihan jika pasien menderita hipertensi(Gulmezoglu,2000)
ü Gemeprost(analog PGE1) untuk membantu evakuasi uterus diberikan pervaginam.
ü Misoprostol(analog PGE1) telah digunakan untuk induksi serta penguatan persalinan dan untuk penatalaksanaan kala tiga persalinan.
1.    Pengertian:Misoprostol adalah suatu analog prostaglandin Elsintetik yang menghambat sekresi asam lambung dan menaikkan proteksi mukosa lambung.
2.      Mekanisme / cara kerja:Setelah penggunaan oral misprostol doabsobrsi secara ekstensif dan cepat dide-esterifikasi menjadi obat aktif :asam misoprostol.Kadar puncak serum asam misoprostol dareduksi jika misoprostol diminum bersama makanan.
3.    Indikasi
·      Oksitosik
·      menstimulus kontraksi uterus
4.    Efek samping
·       Dapat menyebabkan kontraksi uterin
·       Diare dilaporkan terjadi dalam 2 minggu pada terapi inisiasi dalam 14-40 % pasien dengan AINS yang menerima 800µg / hari. Diare biasanya akan membaik dalam kurang lebih satu minggu terapi.Wanita-wanita yang menggunaklan misoprostol kadang-kadang mengalami gangguan ginekologi termasuk kram atau perdarahan vaginal.
5.    Kontra indikasi
Untuk proteksi GI, misoprostol dikontraindikasikan pada kehamilan karena resiko aborsi.Pasien-pasien harus diberi tahu untuk tidak memberikan misoprostol kepada orang lain. Pasien-pasien yang menerima terapi jangka lama AINSS untuk reumotoid arthritis, misoprostol 200µg qid lebih baik daripada antagonis reseptor H2 atau sukralfat dalam mencegah gastric ulcer yang induksinya oleh AINS. Walaupun demikian misoprostol tidak menghilangkan nyeri G1 atau rasa tidak enak yang dihubungkan dengan pengunaan AINS.

6.      Cara pakai dan dosis
Peroral untuk proteksi GI selama terapi AINS : 200 µgqid. Diberiksan bersama makanan, jika dosis ini tidak ditilerir : 100µg qid dapat digunakan. Bentuk sediaan: tablet 100,200µg. Misoprostol juga tersedia dalam kombinasi dengan diklofenak.
Misoprostol Tablet : Gastrul isi : misoprostol 200 mcg / tablet.Namun tidak satupun diantara misoprostol oral atau intravaginal yang kini sudah mendapatkan lisensi untuk pemakaian dalam obstetrik;ketidakpastian masih terdapat sehubungan dengan takaran optimumnya,jalur pemberian dan keamanannya.

Seperti halnya oksitosin,prostaglandin meningkatkan kontraksi uterus.Obat-obatan golongan prostaglandin ini juga memfasilitasi kerja oksitosin dalam induksi persalinan dan dengan demikian akan mengurangi takaran oksitosin yang diperlukan(Darroca et al,1996).Tampaknya tidak ada keuntungan yang didapat dengan pemberian prostaglandin yang berulang-ulang untuk induksi persalinan.

v Kerja dan Efek samping Prostaglandin
Efek samping yang ditimbulkan:
·      Kontraksi otot polos-usus,uterus,pembuluh darah,bronkiolus
·      Vasodilatasi dan hipotensi
·      Pireksia
·      Inflamasi
·      Sensitisasi terhadap rasa nyeri
·      Diuresis + kehilangan elektrolit
·      Efek pada sistem saraf pusat(tremor merupakan efek samping yang jarang terjadi)
·      Pelepasan hormon hipofise,renin dan steroid adrenal
·      Inhibisi respons sistem saraf otonom
·      Peningkatan tekanan intraokuler.

v Kontraindikasi dan Kewaspadaan
Induksi persalinan dengan prostaglandin merupakan merupakan kontraindikasi jika sudah terdapat ruptura membran amnion(Altherta Medical Asociation,1993;BNF,2000). Pemberian prostaglandin harus dilakukan dengan hati-hati pada setiap keadaan berikut ini yang cenderung menghalangi proses pelahiran pervaginam atau merupakan predisposisi untuk terjadinya ruptura uteri.
·      Adanya riwayat sikatriks pada uterus-sikatriks yang vertikal merupakan kontraindikasi.
·      Disproporsi sefalopelvik yang berat
·      Plasenta previa
·      Malpresentasi-khususnya letak lintang
·      Grand multipara(melahirkan anak 4x/lebih)
·      Kehamilan kembar
·      Riwayat melahirkan yang sulit atau tramatik,atau riwayat kontraksi uterus yang hipertonik
·      Polihidramnions atau oligohidramnions.
v Penyimpanan
Preparat prostaglandin parenteral harus selalu disimpan di dalam lemari es.Ada banyak dari produk ini yang memiliki waktu-paruh yang singkat.Persyaratan yang sebenarnya antara berbagai produk berbeda-beda,dan bidan harus mempelajari dulu lembaran data dari pabrik pembuatnya yang etrcantum untuk setiap preparat.Tablet misoprostol dapat disimpan di luar lemari es dan memiliki waktu penyimpanan yang lama.
v Interaksi
Oksitosin: Jika dua jenis preparat stimulan uterus diberikan sekaligus,dapat terjadi hiperstimulasi.Karena itu,oksitosin biasanya baru diberikan 6-12 jam setelah pemberian prostaglandin yang terakhir(Kelsey dan Prevost,1994).
Aspirin dan obat-obat anti-inflamasi nonsteroid lainnya merupakan antagonis prostaglandin sehingga pemberiannya akan memperlambat atau memperpanjang proses persalinan.Paracetamol tidak berinteraksi dengan prostaglandin.Alkohol merupakan zat antagonis yang melawan kerja dinoproston.
·       Sediaan
üKarbopros trometamin : 15-metil PGFtersedia dalam bentuk suntikan 250 µg/ml.
üDinoproston : PGE2 tersedia dalam suppositoria vaginal 20 mg.
üGmeprost : analog alprostadil yang berefek  oksitosik
üSulproston : derivat dinoproston.  

v Indikasi
1.Induksi partus aterm,
ü 10 unit oksitosin dilarutkan dalam 1 L dextrose 5 % = 10 mili unit/ml diberikan melalui infus dg kecepatan 0,2 ml/menit.
ü Jika tidak ada respon selama 15 menit kecepatan dinaikan sampai 2 ml/menit
2.Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan,
ü Penggunaan oksitosin sudah tidak dianjurkan lagi
ü Penggunaan ergonovin atau metilergonovinlebih disukai karena toksisitasnya rendah, onset cept, durasi lama dosis 0,2 -0,3 mg IM atau 0,2 IV
ü Pilihan lain PGF2α  250 µg IM  
3.Merangsang kontraksi uterus setelah operasi caesar maupun operasi uterus lain,
4.Induksi abortus terapeutik,
o  Abortus terapeutik pada kehamilan trimester I dilakukan dengna suction curretage.
o  Pada trimester II dilakukan dengan penyuntikan NaCl hipertonik 20 % ke dalam amnion.
o  Prostaglandin cukup efektif untuk menimbulkan abortus pada trimester II
o  Pmberian PGE2 20 mg dalam bentuk vaginal suppositoria memberikan hasil yang efektif  
5.Uji oksitosin,
ü Digunakan untuk menentukan ada tidaknya insufisiensi utero-plasenta.
ü Dilakukan terutama pada kehamilan dengan high risk, mis DM, Pre eklampsia dilakukan pada minggu terakhir sebelum persalinan.
ü Oksitosin diberikan per infus dengan kec 0,5 mili unit/menit kemudian ditingkatkan sampai terjadi kontraksi uterus tiap 3-4 menit. 
6.Menghilangkan pembengkakan payudara
ü Pada gangguan ejeksi susu, oksitosin diberikan intranasal 2-3 menit sebelum anak menyusu.


DAFTAR PUSTAKA
Jordan,Sue.2003.Farmakologi Kebidanan.EGC:Jakarta
Sutedjo,Ay.Mengenal Obat-obatan sevara Mudah dan Aplikasinya dalam Perawatan.
Buku saku bidan

1 komentar: