OKSITOSIK
1.
Definisi
Sejarah
dan Info umum
Oksitosik adalah obat yang digunakan
untuk menstimulasi kontraksi uterus,mengaugmentasi persalinan,mempercepat
pelahiran janin,dan pada kala tiga mempercepat pelahiran dan menghentikan
hemoragi pascapartum. Uterus dipersarafi oleh saraf kolinergik dari saraf
pelvik,adrenergik dari ganglion mesenterik inferior, dan ganglion hipogastrik.
Otot
polos memiliki aktivitas spontan yang cukup besar tetapi dapat diubah oleh
pemberian obat-obatan.Kontraksi otot polos uterus dipicu oleh gelombang
eksitasi elektris yang dengan cepat menyebar dari sel yang satu ke sel yang
lainnya.Aktivitas elektris tersebut diawali oleh potensial “spike” yang muncul spontan di daerah pacemaker di sepanjang miometrium uterus.Kekuatan
kontraksi uterus bergantung pada jumlah sambungan celah(gap junctions) dan frekuensi serta durasi aktifitas elektris di
daerah pacemaker uterus.Daya spontan
uterus berfariasi menurut usia kehamilannya,derajat peregangan uterus dan regio
miometrium.Aktivitas elektris,dan demikian pula kotaktilitasnya,dipengaruhi
oleh:
·
Oksitosin: Oksitosin
fetal dan maternal memainkan peranan fasilitasi yang penting dalam proses
melahirkan anak,sekresi kedua hormon ini akan meningkat selama
persalinan.Jumlah reseptor oksitosin dalam uterus bertambah banyak lebih dari
100 kalinya selama kehamilan.
·
Sistem Saraf Simpatik:Stimulasi reseptor alfa1 akan menghasilkan eksitasi uterus,sedangkan
stimulasi reseptor beta2 menghambat kontraksi uterus.Jika seorang ibu hamil
mengalami rasa takut atau cemas,hormon epinefrin(adrenalin)endogenus dapat
mengurangi kontraksi uterus dan menunda atau memperpanjang persalinan(Hoffman
& Lefkowitz,1996).Peristiwa ini .;[lebih cenderung terjadi bila ibu hamil
tersebut menghadapi petugas,lingkungan dan teknologi yang asing
baginya(Niven,1992).
·
Hormon Steroid: Progesteron
memainkan peranan dalam mempertahankan kehamilan dengan menurunkan
kontraktilitas uterus.Konsentrasi progesteron yang menurun dan ditambah lagi
dengan kenaikan konsentrasi estrogen dalam masa menjelang aterm,umumnya
dianggap bertanggung jawab atas peningkatan sensitivitas di sepanjang
kehamilan.
·
Relaksin menghambat
aktifitas uterus di sepanjang kehamilan
·
Prostaglandin dan
substansi yang ada kaitannya seperti platelet
activating factor merupakan regulator yang penting dalam peristiwa
melahirkan anak.Produksi prostaglandin oleh membran fetal akan meningkat dalam
bulan terakhir kehamilan.Pelepasan prostaglandin distimulasi oleh pemeriksaan
vaginal dan ruptura membran amnion(Kelsey & Prevost,1994).
·
Serotonin merupakan
neurotransmiter yang penting dalam semua otot polos. Substansi ini akan
meningkatkan kontraktilitas uterus. Kerja serotonin ditiru oleh preparat
alkaloid ergot, misalnya ergometrin.
·
Peregangan Uterus meningkatkan
jumlah reseptor oksitosin dan kontraktilitas uterus.
·
Stimulasi Mekanis membran
janin atau serviks dapat menginduksi persalinan.(Guyton,1996; Ganong,1999;Rang
et al,1999;Graves,1996).
2.Mekanisme Kerjanya
Obat-obat
oksitosik banyak digunakan untuk induksi serta penguatan persalinan,pencegahan
serta penanganan perdarahan postpartum,pengendalian perdarahan akibat abortus
inkompletus,dan penanganan aktif pada kala III persalinan.Banyak obat
yang memperlihatkan efek Oksitosik, tetapi hanya beberapa saja yang kerjanya
cukup selektif dan dapat berguna dalam praktek kebidanan.
3. Obat yang Termasuk Oksitosik
Obat Oksitosik yang sering digunakan
adalah Oksitosin sintetis, Methylergometrine Maleate (turunan Alkaloid Ergot),
Dinoprostone (golongan Prostaglandin semisintetik).
Sedangkan obat yang bekerja pada uterus
dengan efek dan kegunaan lainnya adalah Isoxsuprine HCl dan Ritodrine HCl.
Obat-obat oksitosik yang digunakan adalah:
1.
Alkaloid ergot berasal
dari Claviceps purpurea, jamur parasit pada gandum,bekerja pada regio internal
miometrium
2.
Oksitosin, bekerja pada regio eksternal miometrium
3.
Prostaglandin ,bekerja pada regio
eksternal miometrium
1.
Alkaloid
ergot
v
Berdasarkan efek
dan struktur kimia alkaloid ergot dibagi menjadi 3 Kelompok :
1) alkaloid as amino (ergotamin), Ergotamin merupakan obat
yang paling kuat dari kelompok alkaloid asam amino
2) derivat dihidro alkaloid as amino (dihidro ergotamin),
3) alkaloid amin (ergonovin/ergometrin) Uterotonika
yang larut air
v
Farmakokinetik
:
ü Ergotamin
diabsorpsi secara lambat dan tidak sempurna melalui saluran cerna.
ü Obat ini mengalami first pass metabolism sehingga kadar dalam
darah sangat rendah
ü Peak level dicapai dalam 2 jam. Pemberian bersama kafein akan
meningkatkan absorpsi
ü Dosis efektif IM adalah 1/10 dosis peroral, tp absorpsi lambat,
sekitar 20 menit
ü Dosis IV adalah ½ IM, efek diperoleh dlm waktu 5 menit.
ü Ekskresi 90 % melalui empedu.
ü Sebagian kecil obat yg tidak dimetabolisme diekskresikan melalui
urine dan feses
ü Metabolisme dan ekskresi ergonovin berlangsung lebih cepat dari pada
ergotamin.
v Farmakodinamik
ü Semua alkaloid ergot meningkatkan kontraksi uterus
ü Efek
sebanding dengan dosis yang diberikan
ü Kepekaan
uterus terhadap alkaloid ergot bervariasi tergantung maturitas dan umur kehamilan
ü Sediaan
ergot alam yang paling kuat adalah ergonovin.
ü Ergotamin
dan alkaloid sejenis menimbulkan vasokonstriksi dan merusak endotel kapiler
ü Ergotamin
efektif mengurangi gejala migren melalui pengurangan amplitudo pulsasi
a.karotis eksterna, terjadi
pengurangan aliran darah a.basiler
v Indikasi
o
Indikasi oksitosik
1.
Induksi partus aterm,
2.
Mengontrol
perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan,
3.
Merangsang
kontraksi uterus setelah operasi caesar maupun operasi uterus lain
4.
Induksi abortus
terapeutik,
5.
Uji oksitosin,
6. Menghilangkan
pembengkakan payudara.
o
Pengobatan migren
v Kontra indikasi
üPenderita
sepsis
üPenyakit
pembuluh darah : arteritis, arteriosklerosis, koroner, tromboflebitis.
üWanita
hamil
ü
Hipertensi dan
gangguan vaskuler perifer karena obat dapat menaikkan tekanan darah sesaat
v Efek Samping
ü
Alkaloid ergot sangat
toksik
ü Ergotamin merupakan alkaloid yang paling toksis
ü Dosis besar dapat menyebabkan mual, muntah, diare, gatal,
kulit dingin, nadi lemah dan cepat, bingung dan tidak sadar.
ü Keracunan dapat terjadi dengan dosis 26 mg per oral
selama beberapa hari atau 0,5 – 1,5 mg parenteral.
ü Toksisitas ergonovin ¼ kali alkaloid asam amino
v Terapi ergotisme
ü
Penghentian pengobatan
ü
Pemberian terapi
simptomatis : mempertahankan aliran darah ke jaringan : antikoagulan, na
nitroprusid (vasodilator kuat)
ü
Atropin atau antiemetik
gol fenotiazin untuk menghilangkan mual dan muntah
ü Kalsium glukonat untuk menghilangkan nyeri otot.
v Sediaan
ü
Ergotamin tartrat :
tablet oral 1 mg, tablet sublingual 2 mg, lar obat suntik 0,5 mg/ml dalam ampul
1 ml.
ü Ergonovin maleat : suntikan 0,2 mg/ml, tablet 0,2 mg,
disimpan pada suhu dingin
ü
Metilergonovin maleat
(methergin) : ampul 0,2 mg/ml, tablet oral 0,2 mg
ü
Metisergid maleat :
tablet oral 2 mg.
ü Ergotamin tartrat : 1 atau 2 mg + 100 mg kafein.
v Contoh Obat
dan Nama Dagang:
·
Nama generic : metal
ergometrin, metal ergometrina, hydrogen maleat
·
Nama paten : methergin, methernial,
methorin, metilat, myomergin.
v Methylergometrine Maleate
Semua alkaloid Ergot meningkatkan
kontraksi uterus dengan nyata. Efeknya sebanding dengan besarnya dosis yang
diberikan. Dosis kecil menyebabkan peninggian amplitudo dan frekuensi, kemudian
diikuti relaksasi. Dosis besar menimbulkan kontraksi tetanik, dan peninggian
tonus otot dalam keadaan istirahat. Dosis yang sangat besar menimbulkan
kontraksi yang berlangsung lama. Kepekaaan uterus terhadap alkaloid Ergot sangat
bervariasi, tergantung maturitas dan umur kehamilan.
1)
Metergin –(Novartis Indonesia) Tablet Sg.0,125 mg (K)
Ø
Pengertian: Merupakan alkaloid
ergot
Ø
Mekanisme / cara kerja
·
Mempengaruhi otot uterus
berkontraksi terus-menerus sehingga memperpendek kala III.
·
Menstimulsi otot-otot
polos terutama dari pembuluih darah perifer dan rahim.
·
Pembuluh darah
mengalami vasokonstriksi sehingga tekanan darah naik dan terjadi efek
oksitosuk pada kandungan mature.
Ø Indikasi
·
Oksitosik
·
Penanganan
aktif kala 3 persalinan
·
Terapi
atoni/perdarahan uterus yang terjadi selama dan setelah kala 3 persalinan yang
berhubungan dengan seksio sesaria,atau setelah terjadi aborsi.
·
Terapi
subunvolusi uterus
·
Lokiometra
·
Perdarahan
pada masa nifas
Ø
Efek samping
·
Kontraksi uterus
Kontraksi dapat terjadi begitu kuat sehingga
resiko retensio plasenta akan meningkat. Keadaan ini disebabkan oleh kontraksi
segmen bawah uterus yang terjadi berurutan sehingga perlepasan
plasenta terhalang.
·
Diare dan muntah
Kerja metergin menyerupai kerja dopamine yang
kerap kali menimbulkan mual dan muntah pada 20-30 % ibu melahirkan.
·
Pengliatan
kabur, sakit kepala, kejang, diare, kulit dingin, nadi lemah dan cepat,
bingung, koma,meninggal.
Ø
Kontra indikasi
·
Persalinan kala I dan II
·
Hipersensitif
·
Penyakit vascular
·
Penyakit jantung parah
·
Fungsi paru menurun
·
Fungsi hati dan ginjal menurun
·
Hipertensi yang parah
·
eklampsi
Ø
Cara pakai dan
dosis
·
Oral mulai kerja setelah sepuluh menit
·
Injeksi intravena mulai kerja 40
detik
·
IM mulai kerja 7-8 menit. Hal
ini lebih menguntungkan karena efek samping lebih sedikit.
* Dosis :
- Oral 0,2-0,4 mg
, 2-4 kali sehari selama 2 hari
- IV / IM 0,2 mg ,
IM boleh diulang 2– 4 jam bila perdarahan hebat.
* Penanganan aktif kala 3
persalinan:IM 0,5-1 ml (0,1-0,2 mg) setelah kepala/bahu anterior keluar atau
selambatnya segera setelah bayi dilahirkan.
* Untuk persalinan dengan
anestesi umum ,dosisnya adalah 1 ml (0,2 mg)
*Atoni/pendarahan uterus
IM 1 ml atau IV 0,5-1 ml.Dpt diulang
dengan interval > 2jam
*Terapi subinvolusi,lokiometra,perdarahan
masa nifas 0,125-0,25 mg per oral (1-2 tab)atau IM 0,5-1 ml,s/d
3x/hari;pada`wanita menyusui , 3 hari
Ø Pemberian
Obat: dapat diberikan sebelum
atau sesudah makan
Ø Peringatan:
Pada letak sungsang: baru
diberikan setelah bayi dilahirkan .Pada bayi kembar :setelah bayi terakhir
dilahirkan.Hati-hati pada hipertensi,sespsis,penyempitan vaskuler dan kelainan
hati atau ginjal.Suntikan IV diberikan secara perlahan min 60 detik dengan
pengawasan TD.Hamil,Laktasi.Dapat menggangu kemampuan mengemudi atau
menjalankan mesin.
Ø Interaksi
Obat:Makrolid,protease HIV atau
penghambat transkiptase,anti jamur azole,vasokonstriktor lain atau alkaloid
ergot,bromokriptin,anastesi.
2) Meylergometrin (Generik) Tablet Sg.0,125 mg;cairan inj.0,2 mg/ml (K)
3) Mergotrin(Harsen) cairan inj.0,2 mg/ml;Tablet Ss 0,125 mg (K)
4) Bledstop(Caprifarmindo) tablet salut gula 125 mcg.Amp 0,2 mg/ml
5) Glomethyl (Metiska Farma) Amp 0,2 mg/ml
6) Matherinal (landson) 125 mcg.Amp 0,2 mg/ml
7) Methovin (Kimia Farma) 0,125 mg
8) Metiagin (Tunggal Idaman Abdi) tablet salut gula 0,125 mg.Amp 0,2 mg/ml
9) Metilat (Mestika Farma) 0,125 mg
10) Metvell (Novell Pharma) tab salut selaput 0,125 mg
11) Myomergin (Ethica) Amp o,2 mg/ml
12) Myotonic (Meprofarm) tab salut selaput 0,125 mg .Amp 0,2 mg/ml
13) Pospargin (Kalbe Farma) tab salut selaput 0,125 mg Amp 0, mg/ml
dll
v Ergometrin
Maleat
No
|
BP
|
ERGOMETRIN MALEAT
|
1.
|
Nama Dagang
|
Ergometrine®
tablet (Celltech),ergometrin( tanpa nama dagang,lihat BNF)
|
2.
|
Kelompok
|
Zat seperti
oksitosik
|
3.
|
Penggunaan/indikasi
|
Hemoragi
pascapartum(jarang digunakan)
|
4.
|
Jenis obat
|
POM
|
5.
|
Bentuk obat
|
Ampul,tablet
|
6.
|
Dosis
|
IM:200-500µg
(obat ampul dapat diberikan melalui oral ketika tidak ada spuit dan
jarum,tetapi hal ini sangat jarang dilakukan dan tidak dianjurkanefektif
dalan 10 menit menurut BNF)
Oral:0.5-1 µg
|
7.
|
Cara pemberian
|
IM,Oral
|
8.
|
Kontraindikasi
|
Kehamilan, kala I
dan kala II persalinan, seperti pada sintometrin, hipertensi,
hipersensitivitas terhadap ergometrin, yaitu ergotisme sebelumnya.
|
9.
|
Efek samping
|
Mual,muntah,sakit
kepala, pusing, tinitus, nyeri dada, palpitasi, vasokontriksi, infark
miokardium, edema paru, stroke.(Seperti pada sintometrin)
|
10.
|
Interaksi
|
|
11.
|
Efek
farmakodinamik
|
Menyebabkan
kontraksi otot polos uterus,menghasilkan kontraksi uterus yang
kontinu,berbeda dengan kontraksi fisiologis berirama yang dihasilkan oleh
oksitosin.Obat ini menyebabkanvasokontriksi pembuluh darah perifer,tetapi
dapat memengaruhi pembuluh darah besar.
|
12.
|
Resiko pada Janin
|
MENYEBABKAN ABORSI
|
13.
|
Menyusui
|
Data terbatas
mengenai ibu yang menyusui,tetapi dianggap cukup aman dan disekresikan ke
dalam ASI.
|
No
|
BP
|
ERGOMETRIN MALEAT dengan OKSITOSIN
|
1.
|
Nama Dagang
|
Syntometrine®
(Alliance)
|
2.
|
Kelompok
|
Oksitosik
|
3.
|
Penggunaan/indikasi
|
Mempercepat
pelahiran plasenta,mengendalikan hemoragi.
|
4.
|
Jenis obat
|
POM
|
5.
|
Bentuk obat
|
Ampul
|
6.
|
Dosis
|
Satu
ampul:ergometrin 500 µg + 5 unit oksitosin dalam 1 ml.
|
7.
|
Cara pemberian
|
IM
|
8.
|
Kontraindikasi
|
Pre-eklampsia,kerusakan
ginjal,persalinan kala I dan kala II,penyakit hati,jantung atau paru,reaksi
merugikan sebelumnya.
|
9.
|
Efek samping
|
Mual,muntah,sakit
kepala,pusing,tinitus,nyeri dada,palpitasi,vasokontriksi,infark
miokardium,edema paru,stroke.
|
10.
|
Interaksi
|
|
11.
|
Efek
farmakodinamik
|
Mengombinasikan
oksitosik kerja kontinu ergometrin dengan oksitosin kerja cepat pada otot
polos uterus untuk mempercepat pelepasan plasenta dan mengendalikan
pendarahan dari tempat penempelan plasenta di uterus setelah pelahiran.
|
12.
|
Resiko pada Janin
|
Menyebabkan
kontraksi uterus kontinu dan restriksi aliran darah plasenta,menyebabkan
janin kekurangan oksigen.Jika diberikan ke neonatus secara tidak sengaja
menyebabkan kegagalan multi-organ yang serius dan kemungkinan fatal.
|
13.
|
Menyusui
|
Data terbatas
mengenai ibu yang menyusui,tetapi dianggap cukup aman dan disekresikan ke
dalam ASI.(sama seperti ergometrin)
|
2.
Oksitosin
1.
Pengertian:Oksitosin merupakan
hormone peptide yang disekresi olah pituitary posterior yang menyebabkan ejeksi
air susu pada wanita dalam masa laktasi. Oksitosin diduga berperan pada awal
kelahiran.
2. Mekanisme/ cara kerja: Bersama dengan faktor-faktor lainnya oksitosin memainkan peranan
yang sangat penting dalam persalinan dan ejeksi ASI.
v
Oksitosin bekerja pada reseptor oksitosik
untuk menyebabkan :
o
Kontraksi
uterus pada kehamilan aterm yang terjadi lewat kerja langsung pada otot polos maupun lewat peningkatan produkdsi prostaglandin
uterus pada kehamilan aterm yang terjadi lewat kerja langsung pada otot polos maupun lewat peningkatan produkdsi prostaglandin
Oksitosin bekerja pada reseptor hormone
antidiuretik( ADH )* untuk menyebabkan:
·
Peningkatan
atau penurunan yang mendadak pada tekanan darah 9 diastolik ) karena terjadinya vasodilatasi
atau penurunan yang mendadak pada tekanan darah 9 diastolik ) karena terjadinya vasodilatasi
·
Retensi air
o Konstriksi
pembuluh darah umbilicus
pembuluh darah umbilicus
v Kontraksi
Catatan:oksitosin dan hormone antyi diuretic memiliki rumus bangun yang sangat mirip sehingga menjelaskan mengapa fungsi kedua substansi ini saling tumpang tindih
Catatan:oksitosin dan hormone antyi diuretic memiliki rumus bangun yang sangat mirip sehingga menjelaskan mengapa fungsi kedua substansi ini saling tumpang tindih
Kerja oksitosin yang lain meliputi:kontraksi
tuba falopi untuk membantu pengangkutan sperma,; luteolitis(involusi korpus
luteum );peranan neurotransmitter yang lkain dalam system saraf pusat.
Oksitosin disintesis dalam hipotalamus, kelenjar gonad, plasenta dan uterus.
Muylai dari usia kehamilan 32 minggu dan selanjutnya, konsentrasi oksitosin
dan demikian pula aktifitas uterus akan
lebih tinggi pada malam harinya ( Hirst et al, 1993 ).
v
Pelepasan oksitosin endogenus ditingkatkan
oleh :
·
Persalinan
·
Stimulasi serviks vagina atau
parudara
·
Estrogen yang beredar dalam
darah
·
Peningkatan osmolalitas /
konsentrasi plasma
·
Volume carian yang rendah dalam
sirkulasi darah
·
Sttres.Stres dalam persalinan
dapat memacu partus presipitatus yang dikenal
dengan istilah refleks ejeksi fetus. Stres uyang disebabkan oleh tangisan bayi akan menstimulasi produksi ASI.
dengan istilah refleks ejeksi fetus. Stres uyang disebabkan oleh tangisan bayi akan menstimulasi produksi ASI.
v
Pelepasan oksitosin disupresi oleh :
·
Alcohol
·
Relaksin
·
Penurunan osmolalitas plasma
·
Voliume cairan yang tinggi
dalam sirkulasi darah ( Graves , 1996 )
3. Indikasi
·
Induksi partus aterm,
·
Mengontrol
perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan,
·
Merangsang
kontraksi uterus setelah operasi caesar maupun operasi uterus lain,
·
Induksi abortus
terapeutik,
·
Uji oksitosin,
·
Menghilangkan
pembengkakan payudara
4.
Efek samping
·
Spasme uterus ( pada dosis
rendah )
·
Hiper stimulasi uterus membahayakan janin : kerusakan jaringan lunak / rupture
uterus
·
Keracunan cairan dan
hiporatremia ( pada dosis besar )
·
Mula,
muntah, aritmia, anafilaksis, ruam kulit, aplasia plasenta, emboli amnion.
·
Kontraksi pembuluh darah tali
pusat
·
Kerja antidiuretik
·
Reaksi hipersensitifitas
5. Kontra indikasi
·
Kontraksi uterus hipertonik
·
Distress janin
·
Prematurisasi
·
Letak bati tidak normal
·
Disporposi sepalo pelvis
·
Predisposisi lain untuk
pecahnya rahim
·
Obstruksi mekanik pada jalan
lahir
·
Preeklamsi atau penyakit
kardiovaskuler atu pada ibu hamil yang berusia 35
tahun
tahun
·
Resistensi dan mersia uterus
·
Uterus yang starvasi
·
Gawat janin
6.
Cara pakai dan dosis
Untuk induksi persalinan
intravena 1-4 m U permenit dinaikkan menjadi 5-20 m U / menit sampai terjadi
pola kontraksi secara fisiologis. Untuk perdarahan uteri pasca partus,
ditambahkan 10-40 unit pada 1 L dari 5 % dextrose, dan kecepatan infuse dititrasi untuk mengawasi terjadinya atonia uterus.Kemungkinan lain adalah, 10 unit dapat diberikan secara intramuskuler setelah lahirnya plasenta. Untuk menginduksi pengaliran susu, 1satu
tiupan ( puff ) disemprotkan ke dalam tiap lubang hidung ibu dalam posisi duduk 2-3 menit sebelum menyusui.
ditambahkan 10-40 unit pada 1 L dari 5 % dextrose, dan kecepatan infuse dititrasi untuk mengawasi terjadinya atonia uterus.Kemungkinan lain adalah, 10 unit dapat diberikan secara intramuskuler setelah lahirnya plasenta. Untuk menginduksi pengaliran susu, 1satu
tiupan ( puff ) disemprotkan ke dalam tiap lubang hidung ibu dalam posisi duduk 2-3 menit sebelum menyusui.
v Sediaan
üSuntikan pitocin brisi 10 unit USP/ml dapat diberikan IM
atau IV
üSemprot hidung berisi 40 unit USP/ml
üSub
lingual berisi 200 unit USP per tablet
7.
Contoh obat
Nama generic Nama paten / merk dagang Tablet
oksitosina Pitosin tablet ( PD )
Oxytocin(Generik) Cairan
inj.10 UI/ml
1.
Induxin (Kalbe Farma) Amp 10 iu/ml
2.
Oxyla (Novell Pharma) Amp 10 iu/ml
3.
Pitogen (Ethica) Amp 10 iu/ml
4.
Tiacinon(Tunggal Idaman Abdi) Amp 10 iu/ml
5.
Syntocinon(Novartis Indonesia) Amp 10 iu/ml
No
|
BP
|
OKSITOSIN
|
1.
|
Nama Dagang
|
Syntocinon®
(Alliance)
|
2.
|
Kelompok
|
Oksitosik
|
3.
|
Penggunaan/indikasi
|
Augmentasi/induksi
persalinan,kontrol hemoragi pascapartum
|
4.
|
Jenis obat
|
POM
|
5.
|
Bentuk obat
|
Ampul(5 unit,10
unit)
|
6.
|
Dosis
|
-Induksi Persalinan;Infus IV
1 iu/100 ml.kecepatan infus 5-40 tetes/menit.
-Kala 3 Persalinan:5-10 iu
IM atau 5 iu IV secara perlahan
-Operasi sesar:5 iu intra-mural segera setelah melahirkan.
|
7.
|
Cara pemberian
|
IM,IVI atau
injeksi IV lambat.
|
8.
|
Kontraindikasi
|
Tidak diberikan
dalam 6 jam setelah pemberian prostaglandin,ketuban utuh,kontraksi uterus
hipertonik,obstruksi mekanis pada pelahiran,gawat janin,jika pelahiran per
vagina tidak dianjurkan,inersia uterus resistan-oksitosin,plasenta
previa,vasa previa,abrupsio plasenta,prolaps atau presentasi tali
pusat,pre-eklampsia berat,penyakit kardiovaskular,kewaspadaan pada grand
multipara atau jika ada predisposisi ruptur uterus,polihidramnion,pada kasus
kematian bayi dalam uterus atau ketuban yang terwarnai mekonium-hindari
persalinan tumultus karena dapat menyebabkan emboli cairan amnion.
|
9.
|
Efek samping
|
Spasme uterus,hiperstimulasi
uterus,antidiuretik menyebabkan intoksikasi
air,hipernatremia,mual,muntah,ruam,anafilaksis,abrupsio
plasenta,emboli cairan amnion-singkirkan diagnosis sebelum memulai terapi.
|
10.
|
Interaksi
|
Anastetis-dapat memperkuat
efek hipotensi dan dapat menyebabkan aritmia;efek oksitosik dapat berkurang
Prostaglandin-efek uterotonik menguat
|
11.
|
Efek
farmakodinamik
|
Bentuk sinteti
hormon oksitosin.Obat ini memiliki efek stimulasi pada otot polos
uterus,terutama di akhir kehamilan,selama persalinan dan pasca pelahiran,dan
pada puerperium ketika reseptor di miometrium meningkat.Pada dosis rendah
dapat menyebabkan kontraksi berirama,tetapi pada dosis tinggi dapat
menyebabkan kontraksi hipertonik yang kontinu.
|
12.
|
Resiko pada Janin
|
Gawat
janin,asfiksia,IUD(kematian bayi dalam uterus),infusi pada persalinan
dihubungkan dengan ikterus neonatus
|
13.
|
Menyusui
|
Dianggap aman.
|
3.
Prostaglandin
Prostaglandin E serta F
Prostaglandin merupakan kelompok senyawa yang secara kimiawi saling
berhubungan dan dibuat secara in vivo
dari fosfolipid pada membran sel dalam berbagai jaringan tubuh.Prostaglandin
merupakan substansi yang penting sebagai’hormon lokal’.
v Prostaglandin
endogenus pada proses melahirkan.
Proses
melahirkan anak memiliki dua buah komponen yang esensial:
· Pematangan serviks (prostaglandin)
· Kontraksi uterus(oksitosin+prostaglandin)
Ada empat tipe prostaglandin endogenus yang memainkan
peranan dalam proses melahirkan.Huruf yang digunakan pada keempat tipe
prostaglandin ini menyatakan struktur kimia bagian cincin molekul senyawa
tersebut.
· PGE1: mematangkan serviks
· PGE2 : menimbulkan kontraksi uterus mulai dari TM II lanjut
dan mematangkan serviks
· PGI2 : memastikan aliran darah dari ibu ke dalam janin dan
mempertahankan patensi duktus arteriosus.
· PGI2α ; menimbulkan kontraksi uterus pada segala waktu(berbeda
dengan oksitosin).Tipe ini juga penting pada saat menstruasi ketika menyebabkan
vasokonstriksi dan kontraksi uterus.
v Prostaglandin
sintetik yang diresepkan pada saat melahirkan.
Di
Inggris,prostaglandin yang sering digunakan dalam bidang kebidanan adalah;
ü Dinoproston(PGE2) untuk pematangan serviks dan induksi persalinanbiasanya
diberikan per vaginam.Tinjauan tentang sejumlah hasil penelitian menunjukkan
bahwa periode waktu di antara induksi dan kelahiran dapat diperpendek dengan
penggunaan prostaglandin (Dawood,1995). Dinoproston dapat diberikan intravena
pada kasus missed abortion atau mola hidatodosa(Reynolds et al,1996).
§ Dinoprostone
bekerja dengan cara membuat servik menipis dan membuka dan uterus berkontraksi
agar terjadi persalinan.
§ Setelah
pemberian Dinoprostone, anda harus dalam posisi tidur selama 10 menit hingga 2
jam sehingga obat dapat diserap. Lamanya waktu yang diperlukan tergantung pada
jenis sediaan obat yang diberikan.
§ Dosis yang
diberikan bervariasi untuk setiap pasien. Jangan ubah dosis yang diberikan
dokter anda wlau berbeda dengan dosis yang tertera pada kemasan kecuali atas
permintaan dokter.
§ Jumlah obat
yang anda minum tergantung pada kekuatan obat. Juga berapa kali anda minum obat
dalam sehari dan lamanya minum obat tergantung pada masalah medis yang ada.
ü Carboprost(15
metil PGF2α, suatu derivat sintetik) untuk
pendarahan post-partum diberikan lewat suntikan yang dalam.Biasanya preparat
ini diberikan setelah preparat lain gagal menghentikan perdarahan,kendati
carboprost dapat dijadikan obat pilihan jika pasien menderita
hipertensi(Gulmezoglu,2000)
ü Gemeprost(analog
PGE1) untuk membantu evakuasi uterus
diberikan pervaginam.
ü Misoprostol(analog
PGE1) telah digunakan untuk induksi
serta penguatan persalinan dan untuk penatalaksanaan kala tiga persalinan.
1.
Pengertian:Misoprostol adalah suatu analog prostaglandin Elsintetik yang menghambat
sekresi asam lambung dan menaikkan proteksi mukosa lambung.
2. Mekanisme
/ cara kerja:Setelah penggunaan
oral misprostol doabsobrsi secara ekstensif dan cepat dide-esterifikasi menjadi
obat aktif :asam misoprostol.Kadar puncak serum asam misoprostol dareduksi jika
misoprostol diminum bersama makanan.
3. Indikasi
· Oksitosik
·
menstimulus kontraksi uterus
4. Efek samping
·
Dapat menyebabkan kontraksi
uterin
·
Diare dilaporkan terjadi dalam
2 minggu pada terapi inisiasi dalam 14-40 % pasien dengan AINS yang
menerima 800µg / hari. Diare biasanya akan membaik dalam kurang lebih satu minggu
terapi.Wanita-wanita yang menggunaklan misoprostol kadang-kadang mengalami
gangguan ginekologi termasuk kram atau perdarahan vaginal.
5. Kontra indikasi
Untuk proteksi GI,
misoprostol dikontraindikasikan pada kehamilan karena resiko
aborsi.Pasien-pasien harus diberi tahu untuk tidak memberikan misoprostol
kepada orang lain. Pasien-pasien yang menerima terapi jangka lama AINSS untuk
reumotoid arthritis, misoprostol 200µg qid lebih baik daripada antagonis
reseptor H2 atau sukralfat dalam mencegah gastric ulcer yang induksinya oleh
AINS. Walaupun demikian misoprostol tidak menghilangkan nyeri G1 atau rasa
tidak enak yang dihubungkan dengan pengunaan AINS.
6.
Cara pakai dan dosis
Peroral untuk proteksi GI selama terapi AINS : 200 µgqid. Diberiksan
bersama makanan, jika dosis ini tidak ditilerir : 100µg qid dapat digunakan.
Bentuk sediaan: tablet 100,200µg. Misoprostol juga tersedia dalam kombinasi
dengan diklofenak.
Misoprostol Tablet : Gastrul isi : misoprostol 200 mcg / tablet.Namun tidak satupun diantara misoprostol oral atau
intravaginal yang kini sudah mendapatkan lisensi untuk pemakaian dalam
obstetrik;ketidakpastian masih terdapat sehubungan dengan takaran
optimumnya,jalur pemberian dan keamanannya.
Seperti halnya oksitosin,prostaglandin meningkatkan kontraksi
uterus.Obat-obatan golongan prostaglandin ini juga memfasilitasi kerja
oksitosin dalam induksi persalinan dan dengan demikian akan mengurangi takaran
oksitosin yang diperlukan(Darroca et al,1996).Tampaknya tidak ada keuntungan
yang didapat dengan pemberian prostaglandin yang berulang-ulang untuk induksi
persalinan.
v Kerja dan Efek
samping Prostaglandin
Efek samping yang
ditimbulkan:
·
Kontraksi otot
polos-usus,uterus,pembuluh darah,bronkiolus
·
Vasodilatasi dan
hipotensi
·
Pireksia
·
Inflamasi
·
Sensitisasi
terhadap rasa nyeri
·
Diuresis +
kehilangan elektrolit
·
Efek pada sistem
saraf pusat(tremor merupakan efek samping yang jarang terjadi)
·
Pelepasan hormon
hipofise,renin dan steroid adrenal
·
Inhibisi respons
sistem saraf otonom
·
Peningkatan tekanan
intraokuler.
v Kontraindikasi
dan Kewaspadaan
Induksi persalinan dengan prostaglandin merupakan merupakan kontraindikasi
jika sudah terdapat ruptura membran amnion(Altherta Medical Asociation,1993;BNF,2000).
Pemberian prostaglandin harus dilakukan dengan hati-hati pada setiap keadaan
berikut ini yang cenderung menghalangi proses pelahiran pervaginam atau
merupakan predisposisi untuk terjadinya ruptura uteri.
·
Adanya riwayat
sikatriks pada uterus-sikatriks yang vertikal merupakan kontraindikasi.
·
Disproporsi
sefalopelvik yang berat
·
Plasenta previa
·
Malpresentasi-khususnya
letak lintang
·
Grand
multipara(melahirkan anak 4x/lebih)
·
Kehamilan kembar
·
Riwayat melahirkan
yang sulit atau tramatik,atau riwayat kontraksi uterus yang hipertonik
·
Polihidramnions
atau oligohidramnions.
v Penyimpanan
Preparat
prostaglandin parenteral harus selalu disimpan di dalam lemari es.Ada banyak
dari produk ini yang memiliki waktu-paruh yang singkat.Persyaratan yang
sebenarnya antara berbagai produk berbeda-beda,dan bidan harus mempelajari dulu
lembaran data dari pabrik pembuatnya yang etrcantum untuk setiap
preparat.Tablet misoprostol dapat disimpan di luar lemari es dan memiliki waktu
penyimpanan yang lama.
v Interaksi
Oksitosin:
Jika dua jenis preparat stimulan uterus diberikan sekaligus,dapat terjadi
hiperstimulasi.Karena itu,oksitosin biasanya baru diberikan 6-12 jam setelah
pemberian prostaglandin yang terakhir(Kelsey dan Prevost,1994).
Aspirin dan
obat-obat anti-inflamasi nonsteroid lainnya merupakan antagonis prostaglandin
sehingga pemberiannya akan memperlambat atau memperpanjang proses
persalinan.Paracetamol tidak berinteraksi dengan prostaglandin.Alkohol
merupakan zat antagonis yang melawan kerja dinoproston.
·
Sediaan
üKarbopros
trometamin : 15-metil PGF2α tersedia dalam bentuk suntikan 250
µg/ml.
üDinoproston : PGE2 tersedia dalam
suppositoria vaginal 20 mg.
üGmeprost : analog alprostadil yang berefek oksitosik
üSulproston
: derivat dinoproston.
v Indikasi
1.Induksi partus aterm,
ü
10
unit oksitosin dilarutkan dalam 1 L dextrose 5 % = 10 mili unit/ml diberikan
melalui infus dg kecepatan 0,2 ml/menit.
ü
Jika
tidak ada respon selama 15 menit kecepatan dinaikan sampai 2 ml/menit
2.Mengontrol
perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan,
ü Penggunaan oksitosin sudah tidak dianjurkan lagi
ü Penggunaan ergonovin atau metilergonovinlebih disukai
karena toksisitasnya rendah, onset cept, durasi lama dosis 0,2 -0,3 mg IM atau
0,2 IV
ü Pilihan
lain PGF2α 250 µg IM
3.Merangsang kontraksi uterus
setelah operasi caesar maupun operasi uterus lain,
4.Induksi abortus terapeutik,
o
Abortus
terapeutik pada kehamilan trimester I dilakukan dengna suction curretage.
o
Pada
trimester II dilakukan dengan penyuntikan NaCl hipertonik 20 % ke dalam amnion.
o
Prostaglandin
cukup efektif untuk menimbulkan abortus pada trimester II
o
Pmberian
PGE2 20 mg dalam bentuk vaginal suppositoria memberikan hasil yang
efektif
5.Uji oksitosin,
ü Digunakan
untuk menentukan ada tidaknya insufisiensi utero-plasenta.
ü Dilakukan
terutama pada kehamilan dengan high risk, mis DM, Pre eklampsia
dilakukan pada minggu terakhir sebelum persalinan.
ü Oksitosin diberikan per infus dengan kec 0,5 mili
unit/menit kemudian ditingkatkan sampai terjadi kontraksi uterus tiap 3-4 menit.
6.Menghilangkan pembengkakan payudara
ü Pada
gangguan ejeksi susu, oksitosin diberikan intranasal 2-3 menit sebelum anak
menyusu.
DAFTAR PUSTAKA
Jordan,Sue.2003.Farmakologi Kebidanan.EGC:Jakarta
Sutedjo,Ay.Mengenal Obat-obatan sevara Mudah dan Aplikasinya dalam Perawatan.
Buku
saku bidan
http://www.apotikjualobatperangsang.com/
BalasHapus